PENDEKATAN, METODE, DAN RUANG LINGKUP PERBANDINGAN PENDIDIKAN KELAS G

 
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika kita mempelajari ilmu perbandingan pendidikan, banyak hal yang dapat kita analisis dan kita telaah dari ilmu perbandingan pendidikan itu sendiri. Perbandingan pendidikan, memiliki banyak unsur-unsur dan aspek-aspek yang sangat menarik untuk kita pelajari. Diantara aspek-aspek itu ialah mengenai beragam definisi yang dikemukakan para ahli, terkait ilmu perbandingan pendidikan, apa saja unsur yang dipelajari dan diperbandingkan, kemudian apa tujuan dari kita mempelajari ilmu ini, manfaatnya bagi perkembangan dunia pendidikan di suatu negara. Serta, bagaimana sejarah lahirnya ilmu ini, yang melalui berbagai macam fase dan periode pertumbuhan dan perkembangannya, hingga sampai pada masa dewasa ini, peranan antara perbandingan pendidikan dan kemajuan suatu negara, khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui usaha pendidikan, sangatlah penting dan vital bagi suatu negara.
Selain dari aspek-aspek yang telah disebutkan tadi, perbandingan pendidikan juga masih mempunyai aspek-aspek lainnya, yang sangat menggugah semangat kita, untuk mempelajarinya, terutama terkait dengan bagaimana para ahli memandang, dan melakukan pendekatan dengan ilmu ini, melalui berbagai macam sudut pandang yang mereka gunakan dalam memahami dan mendiskripsikan perbandingan pendidikan itu sendiri. Kemudian metode-metode apa saja yang dilakukan para ahli dalam melakukan penelitian dan membandingkan pendidikan dalam suatu negara, atau antar negara yang satu dan lainnya. Serta, apa saja yang termasuk dalam wilayah ruang lingkup studi ilmu perbandingan pendidikan ini. Nah, ketiga point penting itulah, yang akan kita pelajari bersama, dalam makalah ini. Kami dari kelompok pertama, akan memaparkan dan menguraikan ketiga point penting diatas, yaitu pendekatan, metode, serta ruang lingkup perbandingan pendidikan, yang merupakan kelanjutan dari aspek definisi, unsur, tujuan, dan periode yang telah disebutkan tadi di awal. Kami berharap, dengan adanya makalah ini, para pembaca khususnya para mahasiswa, dosen, dan para pelaku yang memiliki minat dalam ilmu perbandingan pendidikan, dapat menambah, memperbarui, dan memahami pengetahuan tentang perbandingan pendidikan, serta dapat mengobati rasa keingintahuan mereka akan ilmu ini. Sehingga, tujuan dari ilmu ini dapat tercapai, menghasilkan sebuah pemikiran dan pemahaman yang matang, serta menghasilkan pula sumber daya manusia yang berkualitas, melalui usaha penelitian dan perbandingan pendidikan, demi tercapainya kemajuan suatu negara, dalam segala bidang, yang awalnya dimulai dalam bidang pendidikan. Kami dari kelompok pertama mengucapkan terima kasih. Semoga bermanfaat. Amin. 
         
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendekatan dan Metode
Pendekatan adalah  cara umum dalam memandang permasalahan atau objek  kajian, yang dilihat dari sudut pandang tertentu. Seperti misalnya saat kita memakai kacamata merah, semua yang kita lihat tampak kemerah-merahan.
Sedangkan Metode berasal dari  Bahasa Yunani yaitu  “Methodos’’, yang berarti cara, atau jalan yang ditempuh. Jika dihubungkan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek kajian. Fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan merupakan kelanjutan dari pendekatan.
B.     Pendekatan-pendekatan dalam Studi Perbandingan Pendidikan
Pendekatan yang paling utama dalam kajian Perbandingan pendidikan adalah Pendekatan Kultural (Budaya) dan Pendekatan Historis (Sejarah).
 a.      Pendekatan Kultural (Budaya)
Pendekatan Kultural, adalah pendekatan yang digunakan dalam studi perbandingan pendidikan, dimana dalam menganalisa sistem pendidikan di negara yang diteliti, menggunakan sudut pandang yang berasal dari faktor-faktor kebudayaan, yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di negara tersebut. Nicholas Hans adalah orang yang pertama kali menggunakan sistem pendekatan kultural dalam menganalisa sistem pendidikan di negara lain.
b.      Pendekatan Historis (Sejarah)
Sedangkan Pendekatan Historis, adalah pendekatan, yang dimana dalam menganalisa sistem pendidikan di suatu negara, menggunakan sudut pandang sejarah dari negara yang bersangkutan. Tokoh yang menitik beratkan pada pendekatan ini adalah Kandel.
C.    Metode-metode dalam Studi Perbandingan Pendidikan
Metode-metode yang digunakan dalam studi perbandingan pendidikan adalah sebagai berikut :
a.      Metode Historis
Fungsi dan tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan fakta tentang situasi pendidikan pada waktu lampau, kemudian memahami dan membandingan pendidikan pada masa kini, dan untuk memahami perkembangan pendidikan pada masa yang akan datang.
Dengan metode ini, dapat ditemukan perubahan, persamaan, dan perbedaan sistem pendidikan dalam waktu tertentu, antar negara yang satu dengan negara yang lain, dan kemudian tren perubahannya, di masa yang akan datang.
Langkah-langkah yang ditempuh jika menggunakan metode ini yaitu : 1. Memilih Problem, 2. Mengumpulkan Data, 3. Menguji Data,  4. Membuat Hipotesis  tentang kondisi pendidikan masa lalu 5. Menarik Kesimpulan.
b.      Metode Deskriptif
Deskriptif artinya menguraikan, menjelaskan, dan menyampaikan kondisi obyektif  tentang teori dan praktik pendidikan, baik berupa sistem, kebijakan, proses, kurikulum, aliran, dan sebagainya, yang terjadi pada waktu sekarang di suatu negara. Langkah-langkahnya yaitu mengumpulkan data dan fakta, kemudian membuat prediksi dan identifikasi dari hubungan antar  variabel dalam penelitian.
c.       Metode Statistik
Metode statistik yaitu, cara penelitian  dengan menggunakan data statistik yang berguna untuk mengungkap, dan menganalisis hubungan antar  variabel penelitian tentang pendidikan  di berbagai negara.
d.      Metode Filosofis
Metode filosofis, yaitu metode yang mencoba mencermati prinsip dan konsep pendidikan, yang dianut oleh suatu negara, termasuk penggunaan tema peserta didik, pendidikan kaum dewasa (adult education), penanaman nilai (transfer of value) dan sebagainya, yang masing-masing negara mempunyai maksud tersendiri atas tema-tema tersebut.
e.       Metode Komparatif
Metode komparatif, artinya membandingkan, yaitu membandingkan antara kekuatan dan faktor-faktor kebudayaan yang mempengaruhi sebuah sistem pendidikan di suatu negara, kemudian akan dibandingkan lagi  dengan negara-negara yang lain.[1] Pada metode komparatif, terdapat tiga prinsip dalam memilih unit yang akan diperbandingkan, yaitu prinsip Comparable, Setaraf, dan Relevan.
Comparable, artinya layak untuk dibandingkan, misalnya, membandingkan antara sistem dan kebijakan pendidikan, pada masa orde lama dan masa orde baru, di Indonesia.
Setaraf, artinya jika dibandingkan dari sisi unsur, ruang, waktu, dan wilayahnya tidak jauh berbeda. Misalnya, membandingkan pendidikan antara negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN.
Relevan, artinya masih berlaku, atau dapat dipertanggungjawabkan, dan menunjukan konsistensi dan kesesuaian antara unsur-unsur yang dibandingkan. Misalnya, membandingkan pendidikan antara negara Uni Soviet dan Amerika Serikat, hal tersebut sudah tidak relevan lagi, karena negara Uni Soviet sudah tidak ada lagi, dan pecah menjadi negara-negara seperti Rusia, Ukraina, dan sebagainya. Sehingga dalam metode komparatif, perlu diperhatikan pula prinsip relevan atau tidaknya unsur-unsur pendidikan yang akan diperbandingkan.
f.       Metode Quasi-Eksperimental
  Metode ini, menggunakan prinsip percobaan atau eksperimen dalam membandingkan pendidikan antar negara. Misalkan membandingkan pendidikan di negara-negara Afrika, yang banyak memiliki berbagai macam suku dan etnis yang beragam. Dalam hal ini, tokoh metode quasi-eksperimental, yang bernama Foster, menyarankan untuk menggunakan metode ini, yaitu dengan cara memilih satu kelompok suku yang sama, dan berada di antara dua negara yang berbeda, kemudian juga sebaliknya, memilih dua suku atau lebih, yang berada di satu negara yang sama. Dari hasil perbandingan dengan metode ini, akan mempengaruhi kebijakan pendidikan, yang akan di ambil pemerintah dalam suatu negara, terutama yang berkaitan dengan latar belakang suku atau etnis yang berbeda-beda.
D.     Ruang Lingkup Studi Perbandingan Pendidikan Menurut Beberapa Tokoh
a.      Menurut J.P. Sarumpet MA
J.P. Sarumpet MA, adalah seorang lektor dari Universitas Melbourne, Australia. Menurut beliau, bagian penting atau ruang lingkup dari pendidikan dalam suatu negara, adalah :
1. Sejarah perkembangan pendidikan di negara tersebut, yang diuraikan secara singkat. Hal ini dimaksudkan, untuk mengetahui sistem pendidikan seperti apa, yang dipakai di negara tersebut, dan  masih berlaku sampai saat ini.
2. Administrasi Pendidikan, terutama dalam hal ini, dilihat dari bagaimana pengaturan pelayanan administrasi, di masing-masing lembaga pendidikan yang ada di negara tersebut. Misalnya, di negara Perancis, menerapkan sistem administrasi yang terpusat, atau yang biasa disebut dengan sentralisasi. Sedangkan di negara Inggris, menerapkan sistem yang sebaliknya, yaitu memberikan kekuasaan kepada daerah, untuk mengurus pendidikannya sendiri, atau yang biasa disebut dengan desentralisasi.[2]
b.      Menurut William W. Brickman
Menurut beliau, perbandingan pendidikan itu mempelajari, dan menganalisis, serta memperbandingkan (ruang lingkupnya) adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Mempelajari sistem pendidikan di negara lain, dan penjelasan mengenai permasalahan pendidikan, yang ada di negara tersebut.
2. Menganalisis mengenai latar belakang yang mempengaruhinya, serta problema-problemanya dilihat dari berbagai sudut pandang, terutama tentang problema-problema yang kontroversial.
3.    Membandingkan tentang persamaan dan perbedaan antara point satu dan dua tersebut diatas.
4.    Memperbandingkan dan menilai sebab-sebab pokok, sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan problema-problema yang kontroversial, dan yang bersifat biasa.
c.       Menurut DR. Nazily Shalih dan DR. Abdul Ghani Abud
Menurut beliau berdua, studi perbandingan pendidikan itu, mempunyai ruang lingkup yang luas, karena mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.    Segala pengetahuan, yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat, yang memiliki arti atau pendapat berbeda-beda.
2.    Berbagai teori atau pengetahuan pendidikan seperti filsafat pendidikan, kurikulum pendidikan, manajemen, budget kependidikan, metodologi kependidikan, masalah penyediaan guru, dan pembinaannya, serta peraturan-peraturan yang berlaku, dan sebagainya.
3.    Sejarah pendidikan dari suatu negara, karena, sejarah dapat menjelaskan problematika kependidikan untuk masa kini.
4.    Kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa, yang merupakan latar belakang yang mempengaruhi timbulnya sistem kependidikan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
PETA KONSEP
PENDEKATAN, METODE, DAN RUANG LINGKUP
 PERBANDINGAN PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. 2003. Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Terayon Press. Cet I.
Al Jumlati, Ali. 1999. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Jakarta: Lubuk Agung.
Muthoin. 2012. Konsep Dasar Perbandingan Pendidikan. Dalam http:// muthoinperbandinganpendidikan.blogspot.com. (diakses tanggal 17/02/2012).
Blogspot. 2012. Konsep Dasar Perbandingan Pendidikan. Dalam http:// mymuslim-muslimat.blogspot.com. (diakses tanggal 19/02/2012).


[1]  H.M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan,  Jakarta: Golden Terayon Press, 2003,  hlm. 41.
[2]  Agustiar Syah Nur, Perbandingan  Sistem  Pendidikan 15 Negara,  Jakarta: Lubuk Agung, 2001,  hlm. 37.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright © 2012 Education.