Penilaian Portofolio


A.    Pengertian  Penilaian Portofolio
Penilaian dalam bahasa ingggris sering disebut assessment, yang berarti penaksiran atau menaksir. Menurut Sumarmo, Utari dan Hasan, Hamid asesmen (penilaian hasil belajar) sebagai “proses sistematik untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik” sedangkan Rustaman Y. Nuryani mengemukakan bahwa “asesmen berada pada pihak yang diases dan digunakan untuk mengungkap kemajuan perorangan. Dalam bidang pendidikan asesmen sering dikaitkan dengan pencapaian kurikulum dan digunakan untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan proses pembelajaran dan hasilnya”.[1]
Sedangkan Portofolio berasal dari bahasa inggris ”portofolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Pendapat lain menyatakan portofolio berasal dari kata kerja “potare” berarti membawa dan kata benda bahasa latin “foglio”, yang berarti lembaran atau “kata kerja”. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan profesional. Dalam konteks ini portofolio adalah koleksi berharga dan berguna berisikan benda pekerjaan peserta didik yang menceritakan atau menerangkan sejarah prestasi atau pertumbuhan peserta didik.[2]
Menurut beberapa ahli portofolio memilki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode/ teknik/ cara. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik, atau kumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundel.[3] Misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik mulai dari tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, sampai pada tes akhir.
Shaklee menyatakan bahwa porofolio merupakan sesuatu yang berharga dan merupakan inovasi pendidikan. Sedangkan Rustaman, Nuryani mengartikan portofolio sebagai kumpulan upaya, kemajuan atau prestasi peserta didik yang terencana (bertujuan) pada area tertentu. Portofolio juga dapat diartikan sebagai suatu koleksi yang dikhususkan dari pekerjaan peserta didik yang menglami perkembangan yang memungkinkan peserta didik dan pendidik menentukan kemajuan yang sudah dicapai oleh peserta didik.[4]
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses.
Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio juga dapat dipandang sebagai suatu proses sosial pedagogis, yaitu sebagai collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun sikap dan nilai (afektif). Artinya penilaian portofolio bukan hanya benda nyata, melainkan mencakup “segala pengalaman batiniah” yang terjadi pada diri peserta didik. Portofolio juga dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari, baik di kelas, di halaman sekolah, atau di luar sekolah. [5]          Portofolio juga dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai bahan penilaian. Hasil karya siswa itu kemudian dinamakan evidence. Melalui evidence inilah, siswa dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kepada orang lain baik tentang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Jadi secara sederhana portofolio dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menunjukkan sekumpulan evidence (kumpulan hasil kerja peserta didik).[6]
Popham menjelaskan “penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematis atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu”. Dalam sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk tiap-tiap peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka selama mengikuti proses pembelajaran.[7]
 Penilaian portofolio ini adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu.
Di dalam file potofolio guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi peserta didik, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil praktikum. Selain prestasi akademik, isi file juga dapat di elaborasi dengan lembar catatan prestasi non akademik yakni rekaman profile peserta didik yang meliputi aspek kerajinan, kerapian, ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan, prestasi olah raga, kesenian, kepramukaan, dll.[8]
Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam periode tersebut. File portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back) baik pada guru maupun peserta didik.
Penilaian portofolio memmpunyai tujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dari rapor.[9]
Secara kontinum portofolio bertujuan sebagai berikut;
1.      Untuk penilaian formatif dan diagnostik, untuk memonitor perkembangan peserta didik .
2.      Untuk memberi evidence (bukti penilaian) formal.
3.      Untuk mengikuti pekembangan peserta didik, berfokus pada proses dan hasil.
4.      Untuk mengoleksi hasil pekerjaan yang telah selesai, berfokus pada penilaian sumatif.
B.     Perbedaan Penilaian Portofolio dengan Penilaian lainnya
Beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu teknik atau alat penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya yaitu[10]:
NO
TES
NO
PENILAIAN PORTOFOLIO
1
Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual siswa melalui penguasaan materi pembelajaran
1.
Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan.
2.
Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkan siswa berperan sebagai orang yang dinilai.
2.
Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan beserta dalam perkembangannya.
3.
Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua.
3.
Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan kriteria siswa.
4.
Keputusan berdasarkan penilaian ditentukan sendiri oleh guru.
4.
Proses penilaian beserta pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.
5.
Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar.
5.
Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan siswa termasuk pencapaian hasil belajar.
6.
Penilaian merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.
6.
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
7.
Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran.
7.
Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.


C.    Mendemonstrasikan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio terdiri atas beberapa tahapan yaitu:
1.      Penentuan Tujuan Portofolio
Penentuan tujuan penggunaan portofolio sangat penting, mengingat tanpa adanya tujuan guru maupun peserta didik tidak akan terarah dan cenderung untuk mengerjakan portofolio seadanya.
Hal ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a)      Mengapa portofolio itu dilakukan?
b)      Tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum ( dalam hal ini kompetensi dasar) apa yang ingin dicapai?
c)      Alat penilaian yang bagaimana yang tepat untuk menilai tujuan tersebut?
d)     Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil kerja yang baik, pertumbuhan dan kemajuan belajar atau keduanya?
e)      Apakah portofolio itu akan digunakan untuk formatif, sumatif, diagnostik, atau semuanya?
Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan evidence peserta didik dan proses bagaimana evidence tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu telah mencapai kompetensi dasar, dan indikator sesuai dengan yang telah ditelah ditetapkan dalam kurikulum.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek Alquran Pendidikan Islam kelas 1 SD
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Hafal Alquran surat-surat pendek pilihan
Hafal surat Alfatihah, Al ikhlas dan Al kautsar
Melafalkan Surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al kautsar.

Menunjukkan Hafal surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al kautsar.

Mendemonstrasikan surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al kautsar.
Surat Al fatihah

Surat Al Ikhlas

Surat Al kautsar

 Tugas portofolio aspek Alquran mata pelajaran Agama Islam seperti nampak di atas dirancang untuk menilai kemampuan menghafal surat Alfatihah, Al ikhlas dan Al kautsar, tentunya tidak akan menyangkut penilaian kemampuan menyebutka Serta hafal rukun iman ataupun kemampuan melafalkan syahadat tauhid dan syahadat Rasul.


2.       Penentuan isi portofolio
Isi portofolio haruslah menunjukan kemampuan peserta didik yang sesuai dengan apa yang diharapkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Untuk melakukan ini semua kegiatan yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar tentunya harus diamati dan dinilai.
3.      Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penilaian portofolio bahasa indonesia misalnya yang berkaitan dengan pembuatan sinopsis atau ringkasan cerita antara lain:
No
Kriteria
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
1.       
Sistematika
Kesesuaian isi cerita dengan judul buku
Alur
EYD
Bentuk dan kerapian tulisan
0-20
0-35
0-15
0-20
0-10

Beberapa kriteria penilaian yang  dapat digunakan antara lain:
1)      Kurang baik, 2) Baik,  3) Baik sekali
Atau
1)      Jelek sekali, 2) Jelek,  3) Sedang, 4) Baik, 5) Baik sekali
4.      Menyusun format penilaian
Semua kriteria penilaian dituangkan dalam format penilaian.
Contoh format penilaian portofolio Agama Islam kelas 1SD


Kompetensi Dasar
Hafal surat Alfatihah, Al ikhlas dan Al kautsar.
.
Nama peserta didik : wawan
Tanggal               : 21 maret 2012
Indikator
PENILAIAN


Melafalkan Surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al kautsar.

Menunjukkan Hafal surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al kautsar.

Mendemonstrasikan surat Al fatihah, Al Ikhlas, dan Al Kautsar.


Kurang baik
Baik
Baik sekali






 









Dicapai melalui :
Komentar guru
Wawan sudah sangat baik menghafal surat Alfatihah, Al ikhlas dan Al kautsar. Pertahankan prestasimu wawan.
v Pertolongan guru
v Seluruh kelas
v Kelompok kecil
v Sendiri
Komentar orang tua




5.      Pengamatan dan penilaian portofolio
Dalam pengamatan dan penilaian portofolio, guru bisa saja meminta peserta didik untuk memberi komentar terhadap tulisan yang dihasilkannya. Guru biasanya menyediakan penilaian diri dan kuesioner yang digunakan oleh guru atau peserta didik. Peserta didik harus memilki kemampuan, pengetahuan, dan keyakinan diri untuk mengevaluasi proses yang sedang mereka kerjakan.
Contoh penilaian diri
PENILAIAN DIRI (SELF ASSESSSMENT)
*      Nama: . . . .
*      Anggota kelompok: . . . . .
*      Kegiatan kelompok: . . . .
*      Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 3 tulis masing-masing huruf sesuai dengan pendapatmu.
ü  A = selalu
ü  B = jarang
ü  C = jarang sekali
ü  D = tidak pernah
1.   . . Selama diskusi saya memberikan saran kepada kelompok untuk didiskusikan
2.   . . Ketika kami berdiskusi, setiap anggota memberikan masukan untuk didiskusikan
3.   . . Selama kegiatan kelompok, saya. . .  
___mendengarkan                          ___mengendalikan kelompok
___bertanya                                    ___mengganggu kelompok
___merancang gagasan                   ___tidur
4.      Selama kegiatan kelompok apa yang kamu lakukan?
___________________________________________

6.      Koleksi
Apabila semua evidence telah dikerjakan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, langkah selanjutnya adalah mengoleksi evidence tersebut.
7.      Seleksi
Dalam tahap ini peserta didik akan memilih seluruh atau sebagian koleksi mereka lalu memilih hasil karya terbaik untuk dinilai. Proses seleksi ini boleh jadi dilakukan oleh peserta didik sendiri atau kelompok atau bahkan atas bimbingan guru.
Dalam seleksi evidence peserta didik dioptimalkan sebaik mungkin. Partisipasi peserta didik dalam proses seleksi memberikan kesempatan kepada mereka untuk merefleksikan karya mereka.
8.      Refleksi
Kepada Peserta didik ditanyakan mengapa mengapa mereka memilih evidence tertentu untuk dinilai, bagaimana membandingkan antara satu evidence yang dipilih dengan evidence yang tidak dipilih, kemampuan dan pengetahuan khusus apa yang digunakan untuk memilih dan menghasilkan eviidence tertentu, dan dimana atau kapan mereka dapat meningkatkan kemampuannya sebagai peserta didik.  
9.      Sumber dan pengorganisasian
Dokumen portofolio untuk setiap peserta didik bisa berjumlah cukup banyak, sehingga perlu ada penataan agar dokumen tersebut tersimpan dan tertata rapi sehinngga tidak mudah rusak. Penatan dokumen dilakukan dengan pemisahan berdasarkan kelompok mata pelajaran. Misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan:
a) Identitas siswa;
b) Mata pelajaran;
c) Daftar isi dokumen; dan
d) Isi dokumen beserta komentar-komentar baik guru maupun orang tua.
PENUTUP
SIMPULAN
Penilaian portofolio ini adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu.
Beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu teknik atau alat penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya yaitu:
NO
TES
NO
PENILAIAN PORTOFOLIO
1
Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual siswa melalui penguasaan materi pembelajaran
1.
Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan.
2.
Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkan siswa berperan sebagai orang yang dinilai.
2.
Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan beserta dalam perkembangannya.
3.
Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua.
3.
Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan kriteria siswa.
4.
Keputusan berdasarkan penilaian ditentukan sendiri oleh guru.
4.
Proses penilaian beserta pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.
5.
Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar.
5.
Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan siswa termasuk pencapaian hasil belajar.
6.
Penilaian merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.
6.
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
7.
Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran.
7.
Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Adapun tahapan-tahapan penilaian portofolio yaitu:
ž  Penentuan Tujuan Portofolio
ž  Penentuan isi portofolio
ž  Mengembangkan kriteria penilaian
ž  Menyusun format penilaian
ž  Pengamatan dan penilaian portofolio
ž  Koleksi
ž  Seleksi
ž  Refleksi
ž  Sumber dan pengorganisasian

















DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fajar Arnie. 2004. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Surapranata, Sumarna. 2004. Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://www.google.co.id/search?q=Pengertian+portofolio&hl=id&client=firefox-a&hs=vW6&rls=org.mozilla.






















[1] Arnie fajar, Portofolio dalam Pelajaran IPS (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004) h. 89.
[2] http://www.google.co.id/search?q=Pengertian+portofolio&hl=id&client=firefox-a&hs=vW6&rls=org.mozilla.
[3] Zainal, Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.197-198.
[4] Arnie fajar, op.cit., h.90
[5] Zainal, Arifin, op. cit, h. 197,
[6] Sumarna Surapranata, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), h. 30
[7] Zainal, Arifin, op. cit, h. 198,
[8] Ibid., h. 198
[9] Ibid., h. 199-200

1 komentar:

  1. Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright © 2012 Education.